Kamis, 23 Januari 2025

Harmoni Perasaan dalam Setiap Halaman : Review Novel Hello Cello Karya Nadia Ristivani

Pernah nggak sih kamu ngerasa sakit hati banget sampai-sampai nggak mau kenal siapa-siapa lagi? Itulah yang dirasain Helga, cewek tangguh yang memutuskan untuk "mati rasa" biar nggak kena sakit hati dari cowok lagi. Tapi, apa bener Helga bakal selamanya mati rasa? Atau malah luluh sama cowok satu ini, Cello?

Nah, Hello, Cello ini cerita tentang Helga dan Cello yang penuh drama dan komedi romantis. Novel ini adalah karya ketiga Nadia Ristivani yang rilis tahun 2022 lewat penerbit Kawah Media. Dengan 400 halaman, nggak heran kalau buku ini jadi best seller di kalangan remaja dan para pecinta cerita romantis.

Tau nggak? Buku ini ternyata diadaptasi dari cerita AU (Alternative Universe) yang dulu ditulis Nadia di platform X (dulunya Twitter) lewat akun @ijoscripts. Sebenernya buku ini karakter nya ada di novel satunya juga,  yang berjudul "Hilmy Milan". Sebenarnya ini tuh mungkin bulusa jadi kemauan readers yang penasaran sama kisah cinta Helga sama Cello. Dan berakhir lah Nadia bikin cerita Hello Cello ini. Jadi, kalau kamu suka cerita romance yang dibumbui komedi receh, buku ini wajib banget masuk daftar bacaanmu!

Sedikit Tentang Cerita Helga & Cello

Helga udah muak banget sama drama cinta. Tiap kali jatuh cinta, ujung-ujungnya cuma sakit hati. Buat apa lagi coba? Tapi, di tengah usahanya buat menyendiri sambil nulis buku keenamnya, dia ketemu sama Cello, cowok yang awalnya cuma mau pedekate sama Una, cewek populer di kampus. Eh, malah nyangkut sama Helga yang "unik" banget ini.

Helga itu cewek random yang sering bikin Cello pusing sekaligus penasaran. Makin lama, Cello malah makin jatuh cinta sama Helga yang nggak seperti cewek-cewek lain yang pernah dia kenal. Kira-kira, bisa nggak ya Cello bikin hati beku Helga mencair lagi?

Nah novel ini di tulis sama Nadia Ristivani yang merupakan penulis muda yang awalnya dikenal lewat cerita-cerita AU di X. Nadia, yang juga penggemar berat K-Pop (terutama NCT), sering bikin cerita fiksi tentang idolanya. Selain Hello, Cello, dia juga punya karya populer lainnya seperti Hilmy Milan dan The Camaro. Kalau mau ngikutin karya-karyanya, kamu bisa stalking Instagram @ijoscripts buat update terbarunya.

Kelebihan Hello, Cello

Cerita ini bukan cuma soal cinta-cintaan doang. Ada konflik keluarga, persahabatan, dan struggle Helga buat ngadepin rasa insecure-nya sendiri. Dialognya santai banget, pake bahasa yang ringan dan kekinian. Jadi, pas banget buat pembaca remaja.

Yang bikin tambah seru, tingkah Helga dan Cello tuh kocak banget. Chemistry mereka bikin cerita ini jadi page-turner, alias kamu nggak bakal bisa berhenti baca sampai tamat. Ditambah lagi, ada hal baru nih dari desain covernya. Cover buku ini bisa dibolak-balik! Sisi biru muda buat Helga, dan sisi biru tua buat Cello. Unik banget, kan?

Selain itu, ada pesan penting di dalam ceritanya: sebelum mencintai orang lain, kita harus belajar mencintai diri sendiri dulu. Helga yang awalnya merasa insecure, akhirnya belajar buat menerima dirinya apa adanya.

Kekurangan Hello, Cello

Meski seru, ada beberapa kekurangan kecil di buku ini. Masih ada typo di beberapa bagian dan beberapa kalimat yang kurang efektif. Terus, ada juga istilah-istilah bahasa Inggris yang kurang tepat, jadi mungkin agak bikin bingung kalau kamu nggak terlalu familiar.

Dari segi panjang cerita, ada beberapa bagian yang terasa terlalu dipanjang-panjangin dan agak nggak perlu. Jadi, buat yang nggak sabaran, mungkin bakal ngerasa bosan di beberapa bagian.

Kesimpulan

Overall, Hello, Cello adalah cerita yang ringan, kocak, dan relatable banget buat pembaca muda. Kalau kamu lagi pengen baca novel romantis yang nggak cuma soal cinta tapi juga punya nilai kehidupan, novel ini cocok banget buat nemenin hari-harimu! Jangan lupa tambahin ke wishlist kamu, ya!


Sumber foto :  

https://cdn.gramedia.com/uploads/items/Hello_Cello.jpg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar