Oke kali ini mau review novel lagi, ini buat yang suka NCT, khususnya Haechan, pasti udah nggak asing lagi sama novel My Youth. Novel ini awalnya cuma AU (alternate universe) yang diposting di X sama Giantara Alam (@geeantara). Tapi karena ceritanya relate banget sama kehidupan remaja, novel ini jadi viral dan akhirnya diterbitin sama Bukune di April 2022. Nggak heran sih, novel ini langsung masuk jajaran best seller karena udah punya banyak fans sejak masih di X.
Sinopsis Singkat
Jadi, novel My Youth ini ceritain tentang perjalanan cinta Clara dan Kala. Mereka pertama kali ketemu waktu ospek di FISIP UI. Awalnya, mereka cuma temen satu kelompok aja, nggak ada niatan buat jadi lebih. Tapi seiring waktu, Clara mulai sadar kalau dia nyaman banget sama Kala. Bahkan di saat mereka cuma diem bareng pun, Clara tetep ngerasa at ease.
Tapi ya, hidup Clara nggak sesimpel itu. Dia punya banyak masalah, mulai dari hubungan yang nggak baik sama ayahnya, rasa canggung sama kakak-kakaknya setelah ibunya meninggal, sampai idealismenya soal keadilan dan dunia. Di sisi lain, Kala juga bukan tipe cowok yang gampang buat deket sama orang. Tapi ya gitu, entah kenapa takdir terus aja ngedorong mereka buat ketemu.
Awalnya Clara nggak yakin sama perasaannya sendiri. Tapi semakin lama, semakin banyak hal kecil yang bikin dia sadar kalau Kala itu beda. Dia nggak bikin Clara ngerasa harus jadi orang lain. Kala juga nggak bikin Clara ragu, malah selalu ada buat dengerin dan ngeyakinin dia buat jadi lebih berani.
Novel My Youth punya daya tarik tersendiri, terutama buat yang suka cerita slice of life yang dekat dengan kehidupan nyata. Salah satu kelebihannya adalah latar tempat yang sangat realistis. Dengan setting di FISIP UI, Depok, dan Jakarta, pembaca jadi bisa lebih mudah membayangkan suasana dalam cerita. Detail tempat yang dijelaskan juga bikin seolah-olah kita ada di sana bareng Clara dan Kala, ngalamin momen-momen yang mereka lewatin.
Selain itu, hubungan Clara dan Kala nggak dibuat instan. Mereka nggak langsung jatuh cinta sejak awal, melainkan berproses pelan-pelan lewat obrolan panjang, perdebatan kecil, dan kebersamaan yang nggak mereka rencanakan. Ini bikin ceritanya terasa lebih nyata dan nggak klise. Hubungan mereka berkembang secara alami, yang justru bikin pembaca ikut terbawa dalam perjalanan emosionalnya.
Hal lain yang bikin My Youth menarik adalah ceritanya nggak cuma soal cinta. Novel ini juga ngebahas tentang keluarga dan persahabatan, yang bikin ceritanya lebih kaya dan nggak membosankan. Setiap karakter punya latar belakang dan masalah masing-masing, yang bikin mereka lebih hidup dan bisa dikaitkan dengan pengalaman banyak orang. Giantara Alam juga berhasil membangun karakter yang kuat. Clara bukan tipe cewek lemah yang selalu butuh diselamatkan, dan Kala juga bukan cowok sempurna yang tanpa cela. Mereka punya pemikiran dan prinsip sendiri, yang bikin hubungan mereka terasa lebih deep dan nggak sekadar hubungan romantis biasa.
Di dalam novel ini juga ada pembahasan tentang isu-isu yang relevan, kayak kesehatan mental, politik, dan kejahatan seksual. Hal ini bikin novel My Youth punya nilai lebih dibanding cerita romansa biasa. Giantara Alam berhasil menyelipkan pesan-pesan penting tanpa terkesan menggurui, sehingga pembaca tetap bisa menikmati cerita sambil mendapatkan wawasan baru.
Tapi, walaupun novel ini punya banyak kelebihan, bukan berarti tanpa kekurangan. Salah satu yang banyak dirasain pembaca adalah kurangnya perkembangan karakter. Dari awal, Clara dan Kala udah digambarkan sebagai individu yang hampir sempurna—pintar, idealis, dan ambisius. Ini bikin perkembangan mereka terasa datar, karena nggak ada perubahan besar dalam karakter mereka sepanjang cerita. Beberapa pembaca juga ngerasa kalau fokus cerita kadang agak kabur. Premis awalnya adalah kisah cinta Clara dan Kala, tapi karena banyaknya pembahasan soal keluarga dan idealisme mereka, terkadang fokus cerita jadi sedikit melenceng.
Meski begitu, ada banyak pesan moral yang bisa diambil dari novel ini. Salah satunya adalah tentang pentingnya menikmati proses. Kita sering terlalu fokus sama hasil akhir dan lupa kalau perjalanan menuju tujuan juga penting. Selain itu, novel ini ngajarin buat nggak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap orang punya waktunya masing-masing untuk berkembang dan sukses, jadi nggak perlu ngerasa gagal hanya karena orang lain lebih dulu mencapai sesuatu.
Di sisi lain, novel ini juga mengajarkan bagaimana cara menerima kegagalan dengan lapang dada. Clara yang awalnya punya impian masuk Hubungan Internasional UI akhirnya nggak kesampaian, tapi dia tetap bisa berdamai dengan keadaan dan nemuin jalan lain buat masa depannya. Hal ini bisa jadi pengingat kalau kebahagiaan nggak selalu datang dari keberhasilan, tapi juga dari bagaimana kita menerima dan menjalani kehidupan.
Secara keseluruhan, My Youth adalah novel yang ringan tapi bermakna. Ceritanya relatable sama kehidupan nyata, dan bahasanya juga enak dibaca. Buat yang suka kisah cinta yang berkembang secara natural, dengan tambahan cerita keluarga dan persahabatan yang relatable, novel ini bisa jadi bacaan yang pas. Meskipun ada beberapa kekurangan, tetap aja My Youth berhasil jadi salah satu novel remaja yang berkesan dan layak buat dibaca. Nahhh segitu dulu review novelnya, gimana tertarik gak? kalau tertarik gih buruan beli.
Sumber foto : https://pin.it/5SG5ObkJs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar