Sabtu, 01 Februari 2025

Kenapa Meant 2 Be Wajib Masuk Reading List Kamu?

 


Hei hei hei! Aku balik lagi nihh, kali ini aku mau nge-review karya lain dari Tenderlova. Buku yang hadir untuk melengkapi kisah cinta Adhinata hadir dengan judul " Meant 2 Be". Jadi, Meant 2 Be ini lanjutan perjalanan cinta dari Mas Adin yaa, point of viewnya tetap ada Adin tapi juga ada Lestari udah tau dong siapa itu. Teman sekampusnya Adhinata, Tari emang suka sama Adhinata. Dia juga udah nyoba buat nyatain perasanmya. Tapi selalu di tolak sama. Adin, yaa gimana waktu itu Adin masih sama Gayatri, gak mungkin dong diterima. Tapi Tari sadar kok gess jadi waktu dia udah ketolak untuk ke tiga kali dia berhenti. Ehhh kok malah si Adin habis putus malah deketin Tari. Oke di bawah ini aku nyantumin sinopsis yang ada di belakang novelnya. 

Dulu, Lestari pikir bahwa dia adalah kelopak bunga dandelion yang terbang terbawa badai. Sejak muda, dia terbiasa melalang-menangkis segala macam cambukan hidup yang bisa saja meremukkan dirinya. Menginjak remaja, kelopak dandelion itu jatuh di sebuah tanah yang tandus, lalu hidup seadanya di tengah-tengah ketidak pastian semesta.

Namun begitu dewasa, Lestari sadar bahwa dia bukanlah setangkai bunga dandelion yang tangguh. Bukan. Dia adalah sebuah kapal yang kehilangan jangkar. Kemudian badai datang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kini, Lestari berlayar tak tentu arah. Dia hanya bisa terus berlayar tanpa tahu ke mana ia harus pergi.

Suatu saat, bisakah kapal itu menemukan dermaga untuk bersandar? Atau di tengah laut, dia akan tenggelam lalu hilang begitu saja dari peradaban?

Pertama, terkejut sih Tenderlova nulis series Tulisan Sastra sedihnya tipis-tipis, gak kayak series yang udah-udah kam ceritanya nyesek. Ternyata oh ternyata Tenderlova ngikutin maunya readers untuk bikin novel ini, mungkin mereka capek kali yaa karena baca series ini pasti ada sedihnya. Jadi Tenderlova mau ngasih perspektif lain lewat novel yang ini. Meskipun di novel ini gak sesedih yang udah-udah tapi masih ada tipis-tipis part nyeseknya. Waktu aku baca novel ini dominan happy-happy aja sama salting sih, yaa ada sih sedihnya tapi minim aja. 

Di halaman 31, juga ngebahas tentang korelasi antara hujan dan kesedihan. Hal ini ngingetin aku sama novel sebelumnya  yang juga ngebahas topik yang sama. Berdasarkan hasil pengamatanku, keduanya memang memiliki keterkaitan. Selain itu, kisah cinta Lestari dan Adinata juga gak menye-menye, yaa bahasa puitisnya pas dan cocok. Tapi sih kalau kata Tari "taik!" Lebih baik menggunakan istilah yang sesuai dengan konteks. Jadi, ceritanya memang cocok untuk pembaca yang ingin merasakan gemas tanpa harus membaca romansa yang terlalu dramatis. Tidak heran, hubungan mereka berawal dari pertemanan. Jadi, ketika hubungan itu masuk ke tahap yang lebih serius, satu-satunya yang berubah cuma perasaan cinta mereka yang semakin tumpah ruah.

Itu tadi bagian yang happy-happy aja, tapi tentu ada juga sisi yang sedih juga. Terutama pas bahas tentang Bang Sastra. Ada beberapa bagian yang ngingetin aku sama dia bukan hanya tentang Bumi, Rumpi, Magandhi, dan segala kebaikannya, tetapi juga kisah cintanya dengan Sahara. Semua itu terlintas di benakku waktu Adin ngomong, "Dulu gue sering banget nyuruh lo putus sama Sahara." Pas baca bagian ini, aku ikut terbawa ke masa lalu, mengingat aku juga termasuk salah satu orang yang dulu setuju jika Bang Sastra putus sama Sahara. 

Mengenai novel ini temanya juga gak jauh-jauh sama cinta dan dukungan keluarga, pnyembuhan luka masa lalu, perjuangan hidup dan cinta, dan pencarian makna hidup. Gaya bahasa yang digunakan merupakan campuran, dengan beberapa bagian menggunakan bahasa Jawa karena tokoh utamanya berasal dari Solo. Selain itu, terdapat juga penggunaan bahasa Inggris di beberapa bagian. Sudut pandang yang dipakai adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu (omniscient), di mana narator mengetahui segala hal tentang para tokoh, termasuk pikiran dan perasaan mereka. Kekurangannya di novel ini tuh ya gak jauh-jauh dari typo lagi. Segitu aja review dari aku. 

Sumber foto : https://images.app.goo.gl/H4txn6NScUKAb4na9








Tidak ada komentar:

Posting Komentar