Hei Hei hei kembali lagi dengan aku!! kali ini mau review novel dari Nadia Ristivani. Awal mula novel ini sebenarnya dari AU (Alternatif Univers) yang di unggah di akun X yang bernama @ijoscripts milik Nadia. Novel ini tuh main cerita dari Hello Cello, aku bukan menyebutkan Hello Cello sebagai lanjutan dari novel Hilmy Milan karena waktu Cello pdkt sama Helga di situ juga di singgung bahwa Milan juga pdkt dengan Hilmy, yaa tapi yang jadi duluan juga Milan Hlmy, tapi novel Hello Cello gak bisa di sebut lanjutan karena waktunya yang bersamaan. Jadi Nadia nulis novel ini dulu baru novel Hello Cello.
Siapa sangka, cerita karangan Nadia yang awalnya cuma diunggah di akun X @ijoscripts, sekarang malah booming banget! Banyak banget yang suka, sampai akhirnya dilirik penerbit buat dijadiin novel. Bahkan, novel ini diterbitkan lebih dulu dibanding karya pertamanya, The Camarro, yang juga sempat viral.
Nah, novel Hilmy Milan ini bercerita tentang dua mahasiswa, Hilmy dan Milan, yang punya kisah romansa unik. Walaupun genrenya romance, cerita ini nggak klise dan tetep seru buat diikuti. Cocok banget buat yang pengen baca cerita cinta ringan, tapi tetep ada maknanya.
Kenapa Hilmy Milan Bisa Viral?
Jadi gini, novel ini awalnya adalah alternative universe (AU) yang diunggah di Twitter. Nggak nyangka, cerita ini malah dapet ratusan ribu likes dan followers akun @ijoscripts langsung naik drastis sampai 126 ribu lebih! Karena viral, akhirnya pihak penerbit tertarik buat menerbitkannya dalam bentuk novel. Akhirnya, novel Hilmy Milan resmi rilis pada 12 November 2021 lewat penerbit Kawah Media Pustaka.
Setelah sukses dengan novel pertamanya, Nadia sekarang lagi sibuk nyiapin novel kedua yang berjudul Hello, Cello. Walaupun belum resmi rilis, novel ini udah buka pre-order, lho!
Sinopsis Hilmy Milan
Cerita ini fokus ke Milan, cewek satu-satunya di keluarga mafia berdarah campuran Indonesia-Italia yang sering disebut keluarga Camarro. Nah, Milan ini punya saudara kembar, Marcello, yang kebetulan sahabatan sama Hilmy. Yang bikin seru, Hilmy ternyata naksir Milan, tapi nggak mau keliatan jelas kalau dia lagi pedekate. Makanya, dia sering modus dengan cara yang nggak biasa.
Hilmy tuh tipe cowok yang nggak frontal nunjukin perasaannya. Dia lebih suka kasih perhatian kecil-kecil yang bikin baper. Contohnya, dia rela kasih kursi paling nyaman buat Milan pas AC kelas rusak, pura-pura butuh belajar bareng biar bisa ngabisin waktu sama Milan, sampai selalu siap di parkiran buat jemput Milan pas hujan. Bahkan, dia nggak ragu beliin pembalut kalau Milan lagi butuh—cowok kayak gini langka banget, kan?
Tapi ya, sepandai-pandainya Hilmy nutupin perasaannya, tetep aja ketahuan. Milan tanpa sengaja nemuin catatan di HP Hilmy yang isinya fakta-fakta tentang dirinya. Ketahuan deh semua modusnya!
Dari situ, Milan mulai sadar kalau Hilmy selalu ada buat dia. Awalnya Milan itu cewek yang super dingin, tapi perlahan-lahan dia luluh juga. Hilmy sukses bikin Milan ngerasain kupu-kupu di perut!
Hubungan mereka makin erat dan akhirnya resmi jadian dengan cara yang nggak biasa. Tapi, jadi pacarnya Milan itu nggak gampang. Milan punya kakak-kakak yang super protektif, jadi Hilmy harus "di-ospek" dulu sama keluarga Camarro. Untungnya, dia lolos!
Kelebihan Novel Hilmy Milan
Salah satu hal yang bikin novel ini menarik adalah gaya penulisan Nadia Ristivani yang ringan dan enak dibaca. Ceritanya juga relate banget sama kehidupan remaja, terutama buat yang pernah ngalamin cinta-cintaan tapi gengsi buat ngakuin perasaan.
Karakter Hilmy dan Milan juga kuat banget. Hilmy tuh cowok tengil tapi romantis, sementara Milan cuek tapi punya sisi rapuh. Interaksi mereka bikin gemes! Alur ceritanya juga sederhana tapi nggak ngebosenin. Cocok buat dibaca di waktu senggang.
Kekurangan Novel Hilmy Milan
Walaupun seru, ada beberapa pembaca yang ngerasa kalau di awal cerita alurnya agak lambat, jadi butuh sedikit kesabaran buat menikmati bagian awalnya. Selain itu, ada beberapa pengulangan kata dan typo yang mungkin bisa lebih diperbaiki lagi di edisi berikutnya.
Pesan Moral dari Hilmy Milan
Novel ini ngajarin bahwa cinta nggak selalu soal cowok ganteng, kaya, dan pintar. Yang penting itu cowok yang selalu ada dan siap nemenin di segala kondisi. Mencintai juga nggak harus berharap balasan, cukup mencintai dengan tulus dan membiarkan waktu yang menjawab. Pada akhirnya, kunci dari cinta itu cuma satu: rasa nyaman. Segitu aja sih review dari aku, kalau kalian penasaran langsung cek aja akun X kak Nadia atau kalau mau beli novelnya juga monggo. Oke sekian dari aku bye 👋
Sumber foto : https://images.app.goo.gl/PP1jQcCje4GAWkQT7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar