Jogja yang biasanya hangat dan ramah terasa beda banget malam ini. Kota itu mendadak dingin, seolah-olah ikut ngerasain perasaan Sera yang lagi kacau. Dari balkon lantai enam apartemennya, angin bertiup kencang, bikin pintu kaca beradu dan nambah kesan dramatis. Biasanya langit Jogja dipenuhi bintang, tapi malam ini justru mendung berat, kayak siap nangis bareng Sera.
Sera berdiri di atas balkon, matanya berkaca-kaca. Dari situ, dia bisa lihat rumah-rumah warga yang lampunya masih nyala, jalanan yang mulai sepi, kolam renang di bawah yang tampak tenang, sampai gerobak nasi goreng langganannya di ujung gang. Tapi semua itu perlahan mulai kabur karena air mata yang terus mengalir di pipinya. "Kalau aku lompat sekarang, apa semua rasa sakit ini bakal hilang?" pikirnya.
Buat banyak orang, tengah malam adalah waktu buat tidur nyenyak. Tapi buat Sera, ini adalah saat paling menyiksa. Sepi, overthinking, dan bayangan masa lalu yang terus datang. Hubungannya sama Jan Ichard, pacarnya yang sekarang jadi penyanyi terkenal di Jakarta, makin hari makin jauh. Popularitas udah ngambil Ichard dari sisi Sera, ninggalin dia sendirian di Jogja.
Tapi hidup emang suka ngasih kejutan di saat nggak terduga. Di tengah malam yang menyiksa itu, pintu kamar Sera tiba-tiba didobrak sama seorang cowok asing. Malioboro Hartigan—cowok yang entah kenapa bisa nyasar ke hidup Sera di saat yang pas. Malio, dengan kepribadiannya yang unik, perlahan jadi seseorang yang bisa nemenin Sera. Dia nggak cuma sekadar hadir, tapi juga ngajarin Sera buat nggak ngerasa sendirian lagi.
Tapi dengan hadirnya Malio, perasaan Sera ke Ichard jadi makin rumit. Apakah Malio, tanpa dia sadari, sebenernya adalah "Midnight" terbaik dalam hidupnya? Dan gimana akhirnya kisah Sera, Jan Ichard, dan Malioboro Hartigan ini bakal berakhir? pokok di sini kalian bakal di bikin emosi, bimbang, greget, dan sensi mungkin sangkin gedeg nya. Kalau penasaran mending kalian kepoin akun X nya Kak Sky siapa tau belum di unpublish?
Kelebihan Novel Malioboro at Midnight
Buat yang suka cerita romance tapi nggak mau yang terlalu cheesy, Malioboro at Midnight bisa jadi pilihan yang pas! Alurnya ngalir banget, konfliknya relate sama kehidupan nyata, dan nggak terlalu lebay. Cerita cinta segitiga antara Sera, Jan Ichard, dan Malio disusun dengan apik. Nggak cuma soal percintaan, novel ini juga ngebahas dinamika keluarga yang dalem dan penuh makna.
Karakter-karakternya juga dibuat realistis dan punya kedalaman masing-masing. Sera digambarkan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, jadi terasa lebih manusiawi. Sementara Malio, dengan kepribadiannya yang unik, bikin cerita ini makin seru. Interaksi antara Sera dan Malio juga sukses bikin senyum-senyum sendiri!
Satu hal yang bikin novel ini beda adalah detail penggambaran suasananya. Mulai dari sepinya malam di Jogja, lampu-lampu kota yang temaram, sampai gerobak nasi goreng di pinggir jalan—semuanya tergambar dengan jelas. Rasanya kayak lagi beneran ada di sana!
Dan yang paling penting, bahasa yang dipakai di novel ini nggak kaku. Penulis pake bahasa yang ringan dan kekinian, jadi bacanya nyaman dan nggak ngebosenin. Ditambah humor segar di beberapa bagian, bikin novel ini tetap ringan meskipun temanya cukup emosional.
Meski seru, ada beberapa hal yang mungkin agak kurang cocok buat beberapa pembaca. Salah satunya, elemen cinta segitiga yang bisa dibilang sedikit mengarah ke perselingkuhan. Cara penyajiannya kadang bikin seolah-olah tindakan itu "dimaklumi" karena alasan emosi. Buat yang kurang nyaman dengan tema kayak gini, mungkin bakal merasa sedikit terganggu.
Selain itu, ada beberapa typo yang cukup sering muncul. Memang nggak sampai bikin cerita jadi susah dipahami, tapi tetap aja bisa sedikit mengganggu pengalaman baca. Kalau diedit lebih rapi, pasti novel ini bakal makin asik buat dinikmati!
Tapi terlepas dari kekurangan itu, Malioboro at Midnight tetap layak buat masuk daftar bacaan. Buat yang suka cerita romance dengan drama yang nggak biasa, novel ini bakal cocok banget. Ditambah latar Yogyakarta yang penuh nuansa, novel ini bakal ngajak kamu ngerasain sendiri keindahan dan kesepian kota yang romantis ini.
Okeee mungkin itu aja dari aku, yaa intinya hidup memang susah di tebak, pasti adaa ajaa. Sekian deh dari aku semoga dengan review ini membantu kalian bye 👋
Tidak ada komentar:
Posting Komentar